Thursday, March 24, 2005

Telkom Tambah 500 BTS Flexy

Jakarta-Hingga akhir 2005, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) bakal membangun 500 base transceiver station (BTS) untuk telepon fixed wireless Telkom Flexy di seluruh Indonesia. Di sisi lain, Telkom mengincar 1,7 juta pelanggan baru sepanjang tahun ini.
Guna mewujudkan rencana tersebut, Telkom menyiapkan dana senilai Rp 1,7 triliun.
“Penambahan BTS tersebut guna menambah kapasitas dan coverage (jangkauan) Flexy yang bolong-bolong. Seperti di wilayah grosir Medan, kita perkuat jangkauannya,” tutur Direktur Bisnis Jasa Telkom Suryatin Setiawan, kepada Investor Daily, di Jakarta, Rabu (23/4).
Menurut dia, selain BTS, dari Rp1,7 triliun dana yang disediakan juga diperuntukan membangun repeater (alat penerus sinyal) untuk masuk ke pelosok wilayah.
Suryatin mengaku hingga Februari 2005 pelanggan flexy telah bertambah menjadi 1,65 juta. “Kita masih confident terhadap pertumbuhan CDMA fixed wireless Flexy. Akhir 2003 kita baru ada 200 ribuan pelanggan, tapi akhir 2004 telah mencapai 1,5 juta pelanggan. Dan, hingga Februari 2005 telah mencapai 1,65 juta pelanggan,” tutur Suryatin.
Optimisme menggaet 1,7 juta pelanggan, kata Suryatin, mencuat seiring makin luasnya jangkauan Telkom Flexy. “Pelanggan sangat sensitif dengan coverage dan kualitas. Kita improvement di segala sisi. Termasuk SMS lintas operator kita terus perbaiki, server kita upgrade dan pipanya kita gedein, itu akan menambah kenyamanan pelanggan,” tukasnya.
Menurut dia, Telkom Flexy adalah media bagi Telkom untuk terus meningkatkan pertumbuhan customer base. “Jumlah pelanggan itu tumbuh lewat Flexy. Dulu lewat wireline yang kini mereda hanya sekitar 300-400 ribu satuan sambungan telepon per tahun. Sekarang pertumbuhan pelanggan diambil dari Flexy,” tambahnya.

Mitra PBH
Suryatin mengaku, hingga saat ini Telkom belum menambah mitra pembangunan infrastruktur. “Kita punya tiga mitra infrastruktur yaitu Ericsson, Samsung dan Motorola. Sampai sekarang kita masih menggunakan itu. Dalam waktu dekat kita review. Tapi, tahun ini dipastikan masih menggunakan tiga mitra itu,” jelas dia.
Sedangkan mitra pola bagi hasil (PBH) dengan pemda-pemda dan swasta domestik, jelas Suryatin, untuk sementara akan distop dahulu. “Kita baru saja ketemu dengan mitra-mitra PBH Flexy. Dan kita sepakat untuk review, lihat dulu karena mungkin ada masalah spesifik. Apa yang harus diperbaiki dalam kerjasama PBH Flexy. Sementara kita me-review maka permintaan baru PBH Flexy kita stop dulu. Permintaan tidak begitu banyak, tapi ada,” tandasnya.
Menurut Suryatin, persoalan yang di-review beragam. Tergantung daerah mitra berada. “Bisa soal dana, coverage yang kurang dan bagaimana menjual Flexy trendy,” katanya.
Ia menargetkan review bagi mitra PBH akan tuntas dalam dua-tiga bulan mendatang. “Sekarang sudah dibentuk tim. Jika diperoleh apa masalah besarnya dan bisa diamendemen perjanjiannya, barulah kita buka mitra baru,” kata Suryatin.
Saat ini Telkom memiliki 20 mitra PBH. (ed)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home