Saturday, November 06, 2004

‘Pengguna Terbesar SLI Dari Telepon Tetap’

Direktur Bisnis dan Jaringan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Abdul Haris Nasution:

Sejak diluncurkan 7 Juni 2004, Telkom International Call (TIC) 007 -- produk sambungan internasional PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), telah menyumbang pendapatan sekitar Rp 270 miliar. Pendapatan per Oktober 2004 itu, menurut Direktur Bisnis dan Jaringan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Abdul Haris Nasution, setara dengan 60% dari target Telkom untuk tahun 2004.
Perebutan kue bisnis sambungan langsung internasional (SLI) diperkirakan berlangsung cukup ketat. Sebagai pendatang baru, TIC 007, harus berhadapan dengan PT Indosat Tbk lewat produknya SLI 001 dan 008.
Perebutan kue SLI yang ditaksir sekitar Rp 2 triliun pada tahun 2004, masih mengandalkan penggunaan dari pelanggan perusahaan.
Guna mencaritahu bagaimana persaingan bisnis SLI, wartawan Investor Daily, Edo Rusyanto, merangkum pernyataan Abdul Haris dari berbagai kesempatan.
Petikannya.

Target pendapatan Telkom dari TIC 007 pada tahun 2004 berapa besar?
Tahun ini kita menargetkan pendapatan TIC 007 sekitar Rp 520 miliar. Hingga Oktober 2004 kita telah membukukan pendapatan sekitar Rp 270 miliar.

Bagaimana komposisi pengguna TIC 007?
Sebagain besar yang memanfaatkan TIC 007 untuk berkomunikasi internasional adalah pengguna pesawat telepon tetap (PSTN) baik korporasi maupun pengguna umum atau masyarakat melalui wartel-wartel. Selebihnya adalah pengguna telepon seluler, seperti dari Telkomsel.

Jika dilihat komposisi wilayahnya, daerah mana pengguna terbesar sambungan internasional Telkom?
Wilayah divisi regional II Telkom, yaitu Jakarta dan sekitarnya, dalam perkiraan kami merupakan wilayah yang menggunakan TIC 007 terbesar. Kami perkirakan dari wilayah ini akan mendapat pemasukan sekitar Rp 133 miliar. Selanjutnya adalah divre V dan divre VII.


Menyinggung kesiapan selama Lebaran, bagaimana upaya Telkom meningkatkan trafik SLI?

Kami mengadakan komunikasi kepada pelanggan Telkom, bahwa kami berterima kasih dan ingin memberikan suatu kemudahan menjelang lebaran dan sesudahnya. Dan ini tentunya agar pelanggan menjadi tahu, dan berkomunikasi melalui fasilitas telekomunikasi yang disediakan Telkom. Nah ini tentunya akan berdampak pada peningkatan trafik, nah perkiraan seperti itu kami sudah melakukan antisipasi dengan meningkatan kapasitas, sehingga pelanggan tidak akan merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan karena waktu tunggu atau panggilannya lebih rendah.
Tapi, kami tetap mempertahankan kualitas, disamping itu kami juga mengantisipasi jika terdapat gangguan-gangguan telekomunikasi dapat segera diatasi. Kami melakukan dalam dua hal secara sistem, yaitu dengan sistem lope atau ring, sehingga apabila salah satu putus, secara otomatis akan mencari alternatif, sehingga sluran telekomuniasi yang dipergunakan pelanggan tidak akan terputus.

Selain itu?
Secara fisik kami akan menempatkan petugas-petugas kami pada saat H-7 dan H+7 di tempat-tempat yang strategis operasional, yang memungkinkan dari lokasi tersebut dapat mengatasi gangguan dan sebagai posko komando untuk penanggulangan gangguan selama 24 jam di titik-titik dimana orang Telkom akan siap menyelesaiakan permasalahan menyangkut ketersediaan fasilitas telekomunikasi.
Setral maupun jaringan sama-sama dioptimalkasn bahkan diperbesar. Untuk jaringan, kami sekarang sedang membangun Jawa. Jaringan Sumatera sekarang sudah fiber optic, kemudian kami juga sudah membangun Kalimatan, Sulawesi. Kami juga membangun Dumai Malaka (Tailand, Indonesia, Singgapura), dan memberik satelit. Ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan meningkatakan jaringan telekomunikasi Indonesia.

Artinya, Telkom sanggup mengantisipasi jika terjadi lonjakan permintaan?
Kendati terjadi lonjakan pada saat Lebaran, dari sisi transmisinya mampu mengatasi lonjakan volume. Karena dalam perencanaan kami, sudah dilakukan antisipasi lonjakan volume 5 hingga 10 tahun kedepan. Jadi kalau hanya meningkatnya volume 1,5 kali dari yang sekarang, ya dapat diatasi.

Menghadapi Lebaran 2004, Telkom memberikan diskon?
Telkom memberikan diskon tarif atas penggunaan layanan TIC 007 baik dari PSTN maupun Flexi sebesar 30%, disitu itu berlaku sejak H-7 hingga H+7 selam 24 jam.
Pemberian diskon untuk penggunaan layanan TIC 007 ini merupakan wujud dari terima kasih untuk para pelanggan atas kepercayaannya kepada Telkom selama ini. Sebagai perusahaan yang dipercaya publik kami ingin selalu meningkatkan kualitas sehingga dapat memberikan apa yang terbaik bagi pelanggan kami.
Selain TIC 007, diskon juga diberikan untuk layanan Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) yang menggunakan Flexi. Untuk pengguna SLJJ dari Flexi ke Flexi dan dari Flexi ke PSTN, sejak H-7 hingga H+7 kami diskon 75% dari tarif yang ada bagi pemakaian mulai pukul 20.00 hingga 06.00. *

0 Comments:

Post a Comment

<< Home