Friday, October 01, 2004

STTC Tolak Calon Pemerintah

JAKARTA – Posisi dirut PT Indosat Tbk hingga saat ini masih kosong karena Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (30/9) tidak memilih salah satu calon pun yang diajukan pemerintah.
Empat calon yang diajukan Menneg BUMN Laksamana Sukardi ditolak oleh Singapore Technologys Telemedia Communication Limited (STTC). “Butuh waktu lebih panjang untuk menentukan dirut,” kata Ng Eng Ho, yang mewakili pihak STTC di PT Indosat.
Pengamat Telekomunikasi Heru Sutadi menilai, tertundanya pemilihan dirut tidak terlepas dari kepentingan politik. “Posisi dirut merupakan posisi strategis sehingga tidak tepat diputuskan pada masa transisi, apalagi industri telekomunikasi merupakan industri yang strategis,” katanya.
Roes Aryawijaya, deputi Menneg BUMN Bidang Pertambangan, Industri Strategis, Energi dan Telekomunikasi yang juga salah satu komisaris Indosat, mengatakan, pihaknya bisa mengerti alasan STTC. Dia menilai, belum adanya penetapan dirut merupakan jalan terbaik daripada dipegang oleh orang yang salah.
Eng Ho yang juga menjabat wakil dirut PT Indosat mengatakan, penentuan dirut PT Indosat ditentukan oleh dewan komisaris. Namun, kabar yang beredar di RUPSLB menyebutkan bahwa RUPSLB susulan akan digelas satu bulan ke depan.
Tentang calon dirut PT Indosat nanti, Roes Aryawijaya memastikan sosoknya tetap orang Indonesia dan berasal dari dalam PT Indosat sendiri. Namun ia menolak menyebutkan kriteria yang diinginkan pemerintah bagi orang yang akan menjabat posisi prestise itu. Alasannya, pihak yang berhak menentukan kriteria dirut hanyalah Menneg BUMN dan STTC, selaku pemilik 41,94% saham Indosat.
RUPSLB PT Indosat Tbk kemarin telah menunjuk dua direktur baru yakni Wong Heang Tuck, direktur keuangan dan Joseph Chan, direktur teknologi informasi. Tercatat, masuknya Joseph terjadi karena ada penambahan satu kursi direksi baru yakni direktur teknologi informasi. Sedangkan, masuknya Wong karena menggantikan posisi Nicholas Tan Kok Peng.

Wajar
Peserta RUPSLB banyak yang tercengang dengan keputusan rapat yang menunda pemilihan calon dirut, pasalnya sejak pagi telah muncul nama-nama calon yang diajukan pemerintah, Yoyo W Basuki (dirut PT Lintas Arta), Jhoni Swandi Sjam (mantan dirut PT Satelindo), Hasnul Suhsimi (direktur marketing PT Indosat), Wityasmoro Sih Handayanto (direktur pengembangan bisnis PT Indosat) dan Eva Riyanti Hutapea (komisaris independen PT Indosat). Dari ke lima calon itu, Yoyo W Basuki disebut-sebut sebagai calon terkuat. Kabarnya, Yoyo telah mendapatkan restu dari pemerintah (Menneg BUMN).
Sebelum RUPSLB dimulai, Yoyo disambangi oleh beberapa koleganya, bahkan ada yang memberi ucapan selamat akan terpilih menjadi dirut. Termasuk dari kalangan wartawan. Yoyo mengakui, dirinya memang ditawari untuk menjadi salah satu calon dirut PT Indosat. “Kalau dihubungi Pak Laks, saya memang dihubungi,” katanya.
Namun apa yang terjadi sebelum RUPSLB dimulai ternyata jauh berbeda dengan keputusan RUPSLB. Dalam sebuah voting yang diikuti 70 persen pemegang saham yang hadir, sebanyak 90 persen menentang. Hanya 10 persen suara yang mendukung Yoyo Waluyo sebagai dirut Indosat, menggantikan Widya Purnama yang pada 11 Agustus 2004 ditunjuk Menneg BUMN Laksamana Sukardi menjadi dirut PT Pertamina.
Mengenai kegagalan penunjukkannya, Yoyo menilai hal itu merupakan sesuatu yang wajar. "Sebagai seorang yang profesional, saya biasa saja. Saya jadi calon saja sudah senang," kata Yoyo.
Yoyo juga membantah rumor yang beredar bahwa dirinya telah menyetor dana sebesar Rp 6 miliar untuk menduduki kursi dirut PT Indosat. “Kalau saya punya uang sebanyak itu, lebih baik saya jadi pengusaha. Saya nggak tahu dari mana berita itu. Anda punya uang Rp 6 miliar mau nggak disetorin lalu korupsi di sini. Yang benar saja,” katanya.
Seorang pengamat telekomunikasi yang enggan disebut namanya mengatakan, kekosongan posisi dirut PT Indosat tidak akan mempengaruhi kinerja operasional perseroan, sebab keputusan besar seperti invetasi telah dilakukan pada awal tahun 2004 sehingga saat ini tinggal impelementasinya.
Ia mengatakan, perseroan memiliki mekanisme pengambilan keputusan yang baik yakni melalui keputusan board of director (BOD). “Selama posisi dirut masih kosong, sepertinya Indosat tidak akan membuat keputusan penting, seperti investasi di luar rencana, divestasi, dan akuisisi. (tri/ed)



Susunan Direksi PT Indosat Tbk

1. Ng Eng Ho, Wakil Dirut
2. Wityasmoro Sih Handayanto, Direktur Pengembangan Bisnis
3. Hasnul Suhaimi, direktur pemasaran seluler
4. Wahyu Wijayadi, direktur telekomunikasi tetap dan MIDI
5. Wong Heang Tuck, direktur keuangan
6. Sutrisman, direktur corporate services
7. Raymond Tan, direktur operasi dan peningkatan kualitas
8. Joseph Chan, direktur teknologi informasi

Sumber: PT Indosat Tbk





0 Comments:

Post a Comment

<< Home