Tuesday, June 28, 2005

Cina Bantu Kredit US$ 300 Juta untuk Infrastruktur

Jakarta-Menteri Koordinator Perekonomian Aburizal Bakrie mengatakan, Indonesia menggunakan bantuan kredit lunak tahap kedua dari pemerintah Cina sebesar US$ 300 juta untuk pembangunan infrastruktur. Untuk pembangunan jalur kereta api ganda (double track) Prupuk - Koroya sepanjang 83 km senilai US$ 37,75 juta, pembangunan PLTU Parit Baru 2 x 55 MW di Kalimantan Barat senilai US$ 93,50 juta, dan pembangunan Waduk Jati Gede di Jawa Barat senilai US$ 168,75 juta.
”Kami masih memerlukan dana sebesar US$ 69,60 juta untuk menyelesaikan pembangunan rel kereta api ganda jalur Kroya-Cirebon dan penyelesaian pembangunan Waduk Jati Gede senilai US$ 31,05 juta. Kami akan sangat gembira apabila pemerintah Cina dapat menanggapi surat pemerintah Indonesia untuk menambah alokasi kredit lunak tersebut sehingga total kredit lunak tahap kedua mencapai US$ 400 juta dolar,” ujar Menko Perekonomian Aburizal Bakrie, dalam siaran pers yang diterima redaksi, Senin (27/6).
Dalam siaran pers tersebut dijelaskan, mendengar permintaan Indonesia, Mendag Cina Bo Xia Lai langsung menanggapi bahwa pemerintahnya segera mempelajari surat permohonan pemerintah Indonesia tersebut. ”Indonesia adalah negara yang startegis di Asia Tenggara, kami gembira bila bisa ikut membantu Indonesia untuk mengembangkan perekonomiannya. Sekiranya proyek tersebut dinilai penting oleh Indonesia, maka kami akan siap membantu,” jawab Bo.Sebelumnya, pemerintah Cina juga sudah memberikan pinjaman lunak tahap satu sebesar US$ 400 juta yang dipergunakan untuk pembangunan PLTU Labuhan Angin di Sumatera Utara senilai US$ 154,87 juta dan pembangunan jembatan Suramadu senilai US$ 160 juta dan pembangunan jalur kereta api ganda (double track) Prupuk-Kroya sepanjang 83 Km senilai US $ 84,93 juta. Pinjaman lunak Cina tersebut bersuku bunga 3% dengan masa waktu pengembalian 15 tahun dengan grace periode selama 7 tahun. (ed)

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home