Thursday, May 26, 2005

Alcatel Optimalkan Pasar di Luar Operator

JAKARTA – Direktur SDM PT Alcatel Indonesia Harry Pramono mengatakan, untuk mendorong pasar broadband di Indonesia perusahaan tersebut akan mengoptimalkan potensi pasar baru di luar yang ada di operator saat ini.
Dia optimistis, peluang membuka pasar baru di Tanah Air cukup besar, asalkan didukung dengan solusi total tidak hanya dari penyediaan teknologi tapi juga yang terkait dengan aspek komersial.
“Perusahaan telekomunikasi saat ini, umumnya membidik pasar para operator. Tapi, Alcatel cenderung mengoptimalkan private market termasuk institusi pendidikan,” tukas Harry, kepada Investor Daily dan Bisnis Indonesia, di sela Kuliah umum Alcatel di Universitas Bina Nusantara, Rabu (25/5).
Kuliah umum tersebut merupakan bagian dari program pengembangan mahasiswa dengan memberikan pengetahuan terkini dalam bidang telekomunikasi melalui sejumlah ahli dari Alcatel di Singapura dan Jerman.
Sementara itu, Manajer Komunikasi Perusahaan PT Alcatel Indonesia Rizal I Shahab mengatakan, Alcatel memang memiliki komitmen tinggi terhadap penyediaan solusi layanan broadband yang akan menjadi tren komunikasi masa mendatang.
“Kami akan menyediakan solusi yang memungkinkan pengguna menikmati layanan komunikasi broadband baik tetap maupun bergerak dari perangkat mana saja dan kapan saja,”jelas Rizal.

Skema Pembiayaan
Sementara dari aspek komersialnya, tambah dia, Alcatel juga menyediakan skema pembiayaan yang dapat menjangkau kebutuhan investasi untuk layanan broadband bagi segmen korporasi hingga 100%.
Pola pembiayaannya, lanjut dia, bisa dilakukan dengan membuat konsorsium untuk mendukung investasi, pola bagi hasil, atau alternatif lain yang terintegrasi dalam solusi yang ditawarkan Alcatel.
Rizal menuturkan, layanan broadband untuk jaringan kabel menggunakan teknologi asymetric digital subcriber line (ADSL), sedangkan untuk jaringan nirkabel melalui layanan telekomunikasi generasi ketiga (3G).
Broadband adalah fase lanjutan dari infrastruktur fisik, seperti jaringan kabel tembaga, serat optik, nirkabel dan satelit. Jaringan broadband yang berbasis Internet Protocol (IP) diibaratkan sebagai infrastruktur lapis kedua yang berada di atas infrastruktur fisik.
Bagi operator, broadband adalah suatu keniscayaan karena tak mungkin lagi mengandalkan pendapatannya hanya dari layanan suara saja, terlebih dengan berkembangnya teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP) dan Instant Messaging (IM).
Harry menandaskan, Indonesia memang termasuk salah basis pasar yang diandalkan Alcatel karena potensinya cukup menjanjikan yang ditunjukkan oleh pertumbuhan pengguna telekomunikasi bergerak yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir ini.Alcatel telah hadir di Indonesia lebih dari 30 tahun sebagai perusahaan penyedia bidang sistem telekomunikasi di Indonesia. Di antara pengguna produk Alcatel adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Indosat Tbk dan PT Excelcomindo Pratama. Total pendapatan Alcatel yang beroperasi di 130 negara, mencapai 12,3 miliar euro pada 2004. (ed)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home