Wednesday, June 08, 2005

Kandidat Dirut Indosat Bersaing Ketat

JAKARTA - Tiga nama dikabarkan bersaing ketat “memperebutkan” kursi direktur utama PT Indosat Tbk, dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), hari ini (8/6), di Jakarta.
Mereka adalah, Arwin Rasyid (mantan wakil dirut BNI 46), Hasnul Suhaimi (Direktur Marketing Seluler Indosat) dan Johnny Swandi Sjam (SVP Pengembangan Strategis Indosat).
“Johnny Swandi Sjam didukung oleh Kantor Menneg BUMN. Namun, Presiden belum memberi respons, siapa yang bakal dijagokan pemerintah. Hingga siang ini (kemarin, red) belum pasti,” tutur sumber Investor Daily, di jajaran eksekutif Indosat, Selasa (7/6).
Sementara itu, Menneg BUMN bertemu perwakilan dari ST Telemedia, di Jakarta semalam untuk membahas calon direksi PT Indosat. Hingga pukul 22.00 WIB, belum diperoleh keterangan hasil dari pembicaraan itu.”Yang jelas membahas tentang figur calon dirut Indosat,” kata sumber itu. Posisi dirut, menurut Menneg BUMN, harus diganti sebab Widya Purnama sejak September 2004 telah menjabat sebagai dirut Pertamina.
Pasca-divestasi saham pemerintah pada Desember 2002, kepemilikan pemerintah hanya 15% sehingga hak pemerintah menentukan posisi orang nomor satu di Indosat praktis sudah tidak ada. Pemerintah hanya punya hak menempatkan satu direksi. Meskipun demikian, pemerintah dapat mengusulkan calon-calon dirut.
Akhir pekan lalu, pemerintah telah melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap 12 figur. Selain ketiga kandidat di atas, sembilan lainnya adalah Wahyu Widjajadi, Soetrisman, Wityasmoro Sih Handayanto, Noor SK Devi, Ibnu Pratomo, Wimbo Harjito, Fadzri Sentoso, Din Ihwan, dan Budi Prasetyo. Mereka semuanya berasal dari internal Indosat.
Menurut sumber Investor Daily, secara teknis Hasnul Suhaimi merupakan figur yang memadai untuk membesarkan bisnis seluler Indosat. Demikian juga dengan Johnny Swandi Sjam yang sukses mengembangkan Satelindo sebelum digabung ke Indosat. Saat digabungkan ke Indosat, Johnny berhasil mengumpulkan lima juta pelanggan. Saat dikonfirmasi soal pencalonan dirinya, Johnny mengaku belum tahu. “Wah..saya justru mau cari info nih,” katanya singkat kepada Investor Daily, kemarin.
Sementara Hasnul yang dihubungi terpisah, enggan menjawab detail. “Saya sedang rapat,”tandasnya.
Menurut pengamat telekomunikasi dari Universitas Indonesia Heru Sutadi, sebaiknya dirut Indosat diambil dari kalangan Indosat. “Agar dapat memahami dan merasakan masalah yang dihadapi Indosat. Sebab, jika dari luar, butuh waktu untuk bisa match dengan jiwa Indosat,” katanya.
Soal Arwin, jelas Heru, dia memang sosok yang cukup bagus dan berhasil dalam tugas yang diemban terutama soal perbankan. Karena itu, “Jika dia jadi dirut, perlu segera menginventarisasi hal-hal krusial di Indosat dan memahami jiwa dan perjuangan Indosat,” tutur Heru.
Sumber Investor Daily mengatakan, peluang Arwin menjadi dirut kemungkinan bakal terhambat karena urusan pribadi. Arwin pernah menikah dengan adik Aburizal Bakrie, namun saat ini sudah bercerai.

Orang Dalam
Sementara itu, Ketua Masyarakat Telekomunikasi (Mastel) Mas Wigrantoro Roes Setiyadi mengatakan, dirut Indosat sebaiknya dipegang oleh orang dalam Indosat. Hal itu untuk jenjang karir di perseroan. “Saya melihat Indosat masih perlu dipimpn oleh orang-orang yang mengerti benar bisnis telekomunikasi,” kata Mas Wig.
Menurut dia, calon dirut Indosat harus menguasai bidang telekomunikasi, selain juga harus dekat dengan investor, sebab Indosat merupakan perusahaan publik yang separo sahamnya dimiliki investor asing. Apalagi, selama ini, Indosat selalu mengundang investor untuk mendanai pengembangan jaringannya.
Hingga triwulan I/2005, laba usaha Indosat meningkat 9,6% menjadi Rp 885,2 miliar, dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 780,2 miliar. Pendapatan perseroan meningkat 13,8%, dari Rp 2,518 triliun menjadi Rp 2,865 triliun. Namun, beban usaha melonjak cukup tajam menjadi Rp 2,010 triliun dari sebelumnya Rp 1,738 triliun, dengan demikian laba bersih selama triwulan I hanya sebesar Rp 282,8 miliar. Menurut wakil Dirut Indosat Ng Ho, pelanggan seluler Indosat tumbuh 54,6% sehingga pendapatan naik 25,1% dan pendapatan jasa multimedia dan dan internet (MIDI) tumbuh 12,3% dibandingkan dengan periode sama tahun 2004. Pada 31 Maret 2005, pelanggan seluler Indosat mencapai 10.189.255 pelanggan. (tri/ed/dun)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home