Tuesday, January 23, 2007

CSN Gandeng Malaysia Garap Pelabuhan Bitung

Jakarta-PT Cahya Saguna Niketana (CSN), operator bongkar muat terminal petikemas pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) berniat mengandeng investor Malaysia untuk mengembangkan terminal tersebut.
“Kami menggandeng Jasib Shipyard & Engrg SDN Bhad untuk menambah investasi di Bitung,” ujar Ifiandiaz Nazsir, direktur utama (Dirut) CSN kepada Investor Daily, di Jakarta, Kamis (4/1).
Ia menjelaskan, investasi yang akan ditanamkan untuk peralatan bongkar muat sekitar US$ 3 juta. Sejak beroperasi September 2004, CSN telah menginvestasikan dana sekitar US$ 6 juta.
Menurut Ifiandiaz, alat bongkar muat yang akan disiapkan Jasib terdiri atas satu container crane, dan dua unit rubber tyred gantry crane (RTG). Jika kerja sama itu terwujud, jelasnya, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV selaku pengelola Pelabuhan Bitung, tidak perlu mengeluarkan dana untuk membeli alat-alat tersebut. “Jasib akan bersedia berbagi keuntungan dalam pengelolaan bongkar muat kapal,” tambah dia.
Investor asal Malaysia tersebut, tutur Ifiandiaz, memiliki pengalaman cukup luas. Hingga kini, katanya, Jasib mengelola pelabuhan North Port Klang, Kuching Port, Johor Port, Kuantan Port, dan Labuan Port. Keseluruhannya merupakan pelabuhan di Malaysia.
Sementara itu, terkait tren bongkar muat di Pelabuhan Bitung, menurut dia, terus bertumbuh. “Saat awal kami beroperasi, paling tinggi 1.700 Teus per bulan. Kini, bisa mencapai 4.000 Teus per bulan,” ujarnya.
Ia optimistis, pada 2007, arus bongkar muat di terminal petikemas itu bisa mencapai 100.000 Teus. Terkait tarif yang diberlakukan CSN, dia menjelaskan, untuk peti kemas ukuran 20 kaki sebesar Rp 263 ribu dan ukuran 40 kaki sebesar Rp 383 ribu.
“Jika besaran tarif konsisten bahkan ada kenaikkan secara reguler, kami optimistis investasi yang sudah ditanam dapat kembali modal dalam tujuh tahun,” ungkap Ifiandiaz.
(ed)

cat: diterbitkan di koran Investor Daily, Jumat, 5 Januari 2007

0 Comments:

Post a Comment

<< Home