Tuesday, January 23, 2007

Telkomsel Telusuri Penyebab Kerusakan Jaringan

Jakarta- Manajemen PT Telkomsel dan Siemens saat ini masih menelusuri secara lengkap terkait gangguan jaringan yang melumpuhkan layanan seluler Telkomsel selama 30 Desember hingga 31 Desember 2006.
“Pada waktunya akan kami sampaikan kepada masyarakat dan dilaporkan kepada pemerintah,” ujar siaran pers manajemen Telkomsel yang diterima Investor Daily, Senin (1/1).
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Dirut Telkomsel Kiskenda Suriahardja menegaskan, pihaknya mengalami kerusakan jaringan dan pihaknya terus menyempurnakan layanan agar normal kembali. “Untuk itu kami mohon maaf atas terjadinya ketidaknyamanan layanan Telkomsel,” tutur Kiskenda.
Soetikno Teguh, seorang pelanggan Telkomsel di Bandung mengaku dirugikan oleh kerusakan jaringan tersebut. “ Saya amat sangat dirugikan karena janji dengan rekanan menjadi berantakan dan memalukan sekali,” tukasnya, Minggu (31/12).
Menurut dia, Telkomsel terlalu menonjolkan jangkauan (coverage) namun melupakan sisi kualitas layanan. “Hal ini sangat merugikan konsumen,” tegasnya. Saat ini, Telkomsel memiliki lebih dari 32 juta pelanggan di Tanah Air.
Selain Teguh, pelanggan lainnya di Jakarta, Heti seorang ibu rumah tangga, mengaku terganggu berkomunikasi dengan keluarganya. “Saya tidak tahu kenapa sulit sekali menelepon dengan kartu Simpati,” katanya.
Terkait hal itu, Kiskenda menegaskan, “Kami sedang menyiapkan pemberian program diskon antarpelanggan Telkomsel sebagai bentuk penghargaan atas pengertian seluruh pelanggan terhadap ketidaknyamanan layanan ini.”
Siaran pers Telkomsel menyebutkan, ketidaknyamanan menggunakan seluler Telkomsel terjadi akibat adanya overload pada sub-system Intelligent Network (IN). Hal tersebut mulai terdeteksi pada Sabtu (30/12) pukul 23.00 WIB yang berdampak pada sulitnya sebagian pelanggan pre-paid (Simpati dan Kartu As) dan post paid Kartu Halo yang mengaktifkan fitur Halo Cek untuk melakukan panggilan keluar (out going call), pengiriman SMS (out going SMS), dan pengisian ulang atau pengecekan pulsa. Namun demikian, pelanggan tersebut masih dapat menerima panggilan masuk (incoming call) dan menerima SMS (incoming SMS).
Kondisi ini, jelas manajemen Telkomsel, dianggap serius dan luar biasa sehingga dalam penanganannya pun dilakukan secara khusus di bawah kendali kantor pusat Telkomsel dengan bantuan Tim Siemens (Selaku vendor IN) yang langsung melibatkan kantor pusat Siemens di Jerman.
Mengingat hingga Minggu (31/12) pukul 10.00 WIB, IN masih belum full recovery, Telkomsel memutuskan untuk memisahkan fungsi IN dari seluruh network sekaligus memberi fasilitas free call tanpa ada pemotongan pulsa untuk Simpati dan Kartu As. Namun guna menghindari terjadinya kepadatan traffic (kongesti), lama setiap pembicaraan dibatasi maksimum tiga menit.
Kebijakan ini ternyata direspons positif oleh pelanggan namun berakibat cukup fatal dimana sebagian pelanggan tidak mendapat sinyal karena beberapa MSC mengalami kongesti. Sehingga dengan sangat terpaksa pada pukul 12.30 WIB fungsi IN dikembalikan kepada posisi semula dimana secara pararel sedang dilakukan perbaikan-perbaikan termasuk mengembalikan fungsi MSC yang kongesti.
Mengingat sebagian perbaikan sistem sudah siap serta mempertimbangkan kebutuhan pelanggan dalam menyambut datangnya tahun baru 2007, maka pada pukul 18.00 WIB Minggu (31/12), kembali dilakukan pemisahan fungsi IN dari seluruh network dengan kebijakan layanan free call ditambah free SMS tanpa pemotongan pulsa kepada pelanggan Simpati dan kartu As.

Fungsi IN mulai normal kembali pada pukul 24.00 WITA untuk Area dari Kalimantan ke arah timur sedangkan area lainnya normal kembali pukul 24.00 WIB. Adapun seluruh sistem termasuk sistem isi ulang dapat normal kembali pada Senin (1/1) pukul 01.00 WIB. (ed)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home