Friday, January 14, 2005

Akhir Januari, 100% Jaringan PLN di Aceh Pulih

Jakarta- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menegaskan, akhir Januari 2005 aliran listrik di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) sudah pulih 100%.
“Untuk rumah yang sudah dihuni dan tidak rusak karena bencana tsunami, kita harapkan akhir Januari sudah dialiri listrik semua,” tutur Herman Darnel, direktur transmisi dan distribusi PLN, kepada Investor Daily, Rabu (12/1), saat ditemui di ruang kerjanya.
Ia menyebutkan, hingga saat ini PLN terus bekerja terutama di Banda Aceh dan Meulaboh. “Progress-nya di Banda Aceh diperkirakan bebannya sudah 28 MW dari 40 MW. Tapi, jumlah konsumen yang tidak rusak rumahnya dan belum dapat listrik kini telah terlayani sekitar 90%-nya. Demikian juga di Meulaboh,” katanya.
Herman menambahkan, jumlah konsumen PLN yang terkena bencana tsunami sekitar 90 ribu, terdiri dari di Meulaboh sekitar 40 ribu, di Banda Aceh sekitar 40 ribu dan ditempat-tempat lain sekitar 10 ribu. “Ini akan kita pulihkan berbarengan dengan rekonstruksi Aceh. Kita belum tahu apakah akan dibikin perumahan baru oleh pemerintah,” tegasnya.
Saat ini di Meulaboh ada satu kelompok pelanggan yang membutuhkan perbaikan 20 km jaringan listrik.
Di Banda Aceh, kata Herman, saat ini PLN sudah memasuki tahap melayani satu per satu pelanggan. “Saat ini kita sudah membuka layanan, jika ada orang yang bangunannya tidak rusak tapi belum dapat listrik belum nyala, posko kita akan melayani,” jelasnya.
Sejak bencana gempa dan tsunami Ahad (26/12) hingga 10 Januari 2005, PLN sibuk memperbaiki jaringan listrik yang rusak. “Lhokseumawe, Bireun, Sigli, Tapaktuan, Subussalam dan Sigli relatif tidak terganggu. Yang terganggu itu di Banda Aceh dan Meulaboh, termasuk di Lamno dan Calang,” katanya.
Menurut Herman, pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang rusak mesinnya terletak di Lamno dan Calang. “Tapi di Meulaboh dan Banda Aceh mesinnya tidak rusak,” tutur dia.
Saat disinggung bagaimana langkah PLN ke depan pascabencana, Herman mengatakan, “PLN mengikuti yang lain saja. Dari dulu PLTD kita tidak dekat pantai. Sudah ada kajian soal banjir. Tapi kali ini kan luar biasa. Nanti, bukan PLN yang mengubah kebijakan tapi pemerintah, kita ikuti kebijakan itu.”
Menurut dia, semuanya tergantung pemerintah. Apakah pemerintah akan membangun lagi di atas kota yang rusak terkena bencana atau tidak. “PLN mengikuti yang lain saja. Misalnya kalau orang bangun rumah di situ, kita juga kan aman untuk bangun jaringan listrik,” kata Herman. (ed)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home