Friday, January 14, 2005

Telekom Malaysia Resmi Masuk ke XL

KUALA LUMPUR—Telekom Malaysia Berhad (Telekom Malaysia) resmi menguasai 27,3% saham PT Excelcomindo Pratama (XL). Penandatangan sale and purchase agreement dilakukan Rabu (12/1), di Kuala Lumpur, Malaysia.
Telekom Malaysia masuk XL melalui anak perusahaannya, TM International (L) Ltd.
Demikian disampaikan pihak Telekom Malaysia setelah menyelesaikan transaksi tahapan pertama akuisisi saham XL, yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian antarpihak terkait, Rabu (12/1) di Kuala Lumpur.
Rudiantara, direktur XL saat dikonfirmasi mengatakan, “Tahap pertama Telekom Malaysia mengakuisisi sebanyak 23,1% senilai US$ 265,7 juta, dan sisanya sebanyak 4,2% saham senilai US$ 48,3 juta diharapkan terealisasi pada Maret 2005.”
Rudiantara tidak bersedia menjelaskan lebih detail langkah apa yang akan ditempuh pascaakuisisi tersebut.
TM International juga memiliki opsi menjadi pemegang saham mayoritas XL, berkaitan rencana penawaran perdana saham XL kepada publik yang akan dilaksanakan pertengahan tahun ini.
Manajemen TM International menegaskan, selain penandatanganan transaksi jual beli saham tahap pertama itu, TM International juga telah menyelesaikan perjanjian lainnya yaitu opsi perusahaan untuk menjadi pemegang saham mayoritas pada kondisi tertentu yang disepakati. Opsi yang didapatkan TM International itu berkaitan dengan rencana XL yang akan menawarkan sahamnya kepada publik (initial public offering/IPO) pada pertengahan tahun ini.
Penyelesaian akuisisi XL tahap pertama itu ditandai oleh penandatangan sale and purchase agreement oleh para pihak di Kuala Lumpur, antara lain dari TM International, PT Telekomindo Primabhakti (anak perusahaan Rajawali Group) dan Rogan Partners Inc. Dari pihak TM International diwakili oleh CEO perusahaan, Christian de Faria, CEO Rajawali Group Peter Sondakh PT Telekomindo Primabhakti dan dari Rogan Partners, diwakili oleh Direkturnya, Bruno Sidler. Turut serta menghadiri, CEO Telekom Malaysia Dato' Abdul Wahid Omar.
Pascaakuisisi oleh TM International, komposisi pemegang saham XL terdiri dari; Telekomindo Primabhakti (60%), TM International (27,3%) dan Asia Infrastructure Fund (12,7%).
Sebelumnya, Dato’ Abdul Wahid Omar, CEO Grup Telekom Malaysia mengatakan, visi strategi pihaknya masuk ke XL adalah untuk membantu meningkatkan posisi XL di pasar Indonesia dan dalam proses membuat XL menjadi kontributor pokok terhadap pertumbuhan Telekom Malaysia ke depan. “Kami percaya posisi kami sebagai Pemimpin pasar Malaysia, dikombinasikan dengan pengalaman luas sebagai investor regional akan bermanfaat bagi XL,” ungkap dia (Investor Daily, 10/12).
Pasar seluler Indonesia cukup memikat bagi para investor asing. Hingga akhir tahun 2004, diperkirakan pengguna seluler di Indonesia bisa mencapai lebih dari 27 juta pengguna. Dan, “Tahun 2005 sedikitnya terjadi peningkatan pengguna seluler hingga mencapai 10 juta orang,” tutur Rudiantara yang juga ketua Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI).
Menurut Rudiantara, kehadiran Telekom Malaysia akan membantu rencana peningkatan investasi seluler XL. “Tahun 2005, setidaknya modal kerja (capex) yang akan kami keluarkan sekitar 200 juta dolar AS,” kata dia.
XL termasuk dalam tiga besar operator seluler yang menguasai pasar Indonesia. Per September 2004, perusahaan memiliki sebanyak 4,3 juta pelanggan dengan pangsa pasar sekitar 15,5% dari total pasar. Sepanjang triwulan ketiga, perusahaan meraih momentum, berhasil menambah sekitar 18,6% pelanggan. Pendapatan kotornya dalam sembilan bulan pertama tahun 2004 telah mencapai Rp 2,3 triliun atau sekitar US$ 254 juta. (abe/ed)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home