Anak Usaha Indosat Siapkan Modal Kerja Rp 180 M
Jakarta- Anak usaha PT Indonesian Sattelite Corporation Tbk (Indosat), PT Aplikasi Lintasarta (Lintasarta) menyiapkan modal kerja sekitar Rp 180 miliar untuk tahun 2004 ini. “Kita rencanakan tahun ini kira-kira antara Rp 160 hingga Rp 180 miliar. Sebagian besar untuk investasi penambahan jaringan,” tukas Yoyo W. Basuki, president director Lintasarta, menjawab pertanyaan Investor Daily, kemarin (20/4), di Jakarta.
Ia menjelaskan, sumber pembiayaan untuk investasi tersebut sebagian berasal dari dana internal perusahaan dan sebagian lagi dari perbankan. “Separuhnya kita cari dari perbankan. Kemungkinan dari Bank Niaga atau Bank Mandiri. Saya sih hitung-hitungan bisnis saja, yang paling murah maka kita pilih,” kata Yoyo.
Meski memiliki kecenderungan untuk menerbitkan obligasi, tutur Yoyo, pihaknya belum memutuskan instrumen tersebut. Tahun lalu, Lintasarta menerbitkan obligasi senilai Rp 40 miliar dengan tingkat bunga tetap (fix) 16%. “Selama satu tahun fix 16 persen. Selanjutnya, kita kasih spread 3 hingga 3,5 persen dari deposito tiga bulan 4 bank BUMN,” tambah dia.
Menurut Yoyo, obligasi perseroan adalah obligasi terbatas yang ditawarkan kepada para pemegang saham.
Penambahan investasi tersebut, lanjut Yoyo, seiring dengan peningkatan target pendapatan (revenue) Lintasarta. “Tahun lalu revenue kita sekitar Rp 560 miliar, tahun ini kita targetkan antara Rp 650 hingga Rp 680 miliar. Saya lebih suka memasang target pertumbuhan,” jelasnya.
Saat disingung kabar Indosat akan melepas sahamnya di Lintasarta, Yoyo mengaku belum mendengar hal itu. Namun, ia mengakui banyak kalangan berminat memiliki saham Lintasarta. “Banyak orang yang ingin memiliki Lintasarta. Karena mungkin mereka melihat struktur Lintasarta sudah eksis selama 14 tahun. Dan, Lintasarta juga focus kepada bisnis telekomunikasi,” kata dia.
Pemegang saham utama Lintasarta saat ini adalah, Indosat yakni memiliki 69,46%. Sisanya dimiliki Yayasan Kesejahteraan Karyawan BI, Yayasan Perbanas, Dana Pensiun BRI, Yayasan Kesejahteraan Pegawai BTN, Dana Pensiun BNI, Dana Pensiun BPD DKI Jakarta, Koptel, Kopindosat, Kopkarla dan Kopegtel. (ed)